Semarang. Salah satu masalah gizi di Indonesia yang tetap harus mendapat perhatian adalah masalah defisiensi yodium, karena dapat menyebabkan terjadinya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Iodium bermanfaat untuk memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar  tiroid,  menyehatkan proses tumbuh kembang janin, mencerdaskan otak, dsb.  Kekurangan iodium dapat mengakibatkan penyakit gondok dan kretin, keterbelakangan  mental,  bayi  lahir  cacat,  anak kurang cerdas serta keguguran pada ibu hamil.

“Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan penyebab retardasi mental terbesar yang dapat dicegah, salah satunya dengan cara setiap rumahtangga mengkonsumsi garam beryodium” demikian disampaikan oleh Ir. Suyatno, Kes. selaku ketua tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat  Universitas Diponegoro (FKM Undip) pada saat memberi sambutan pembukaan kegiatan pelatihan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dan petani garam di Kabupaten Purworejo terhadap pentingnya fortifikasi garam beryodium (22/10/2022). Kegiatan pelatihan diselenggarakan di Puskesmas Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Puworejo, Jawa Tengah dengan peserta 40 orang terdiri dari perwakilan pengurus PKK kecamatan dan seluruh desa di Kecamatan Grabag, serta 3 peserta utusan dari petani/petambak garam di kabupaten tersebut  Pelatihan dihadari pejabat terkait dari dinas kesehatan Kabupaten Purworejo dan kepala UPTD Puskesmas Grabag Pada kegiatan pelatihan tersebut.  Bertindak sebagai narasumber adalah dosen bagian gizi kesehatan masyarakat FKM Undip.

Kegiatan pelatihan tentang pentingnya fortifikasi garam beryodium merupakan bentuk perhatian FKM Undip terhadap upaya pengingkatan kesehatan masyarakat, mengingat saat ini masih dijumpai sejumlah merk garam konsumsi yang beredar dipasaran tanpa melalui proses fortifikasi sesuai ketentuan.  Sebagai narasumber pertama dr. Siti Fatimah, M.Kes menyampaikan tentang arti penting yodium dan Garam Beryodium Untuk Kesehatan Masyarakat, dilanjutkan oleh narasumber dr. Martha Irene Kartasurya, M.Sc., Ph.D. mengupas tentang manfaat fortifikasi iodium pada garam konsumsi untuk kesehatan masyarakat. Pelatihan diakhir dengan pemeriksaan kandungan beryodium yang dibawa oleh peserta dan evaluasi kegiatan. Dari hasil pemeriksaan ditemukan sebanyak  2 sampel garam konsumsi tidak mengandung yodium. Temuan ini menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi intansi dan stakeholder terkait untuk terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap produsen dan distributor garam konsumsi agar mematuhi kewajiban melakukan fortifikasi yodium. (Syt)