Semarang. Peran Posyandu dalam upaya pemantauan status gizi dan tumbuh kembang balita telah nyata sejak berdiri tahun 1980-an. Banyak penelitian telah membuktikan keterkaitan antara Posyandu dengan peningkatan status gizi dan tumbuh kembang anak di Indonesia. Sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), maka eksistensi Posyandu sangat ditentukan oleh partisipasi kader di masyarakat dan pengguna (balita/ibu balita). Salah satu indikator dari ekstensi Posyandu dapat dilihat dari tingkat pemanfaatan oleh ibu balita. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan Posyandu, salah satunya adalah adanya gangguan faktor eksternal seperti bencana alam, pandemi penyakit dan lain-lain.
Terjadinya pandemi Covid-19 secara nyata berpengaruh terhadap menurunnya tingkat kunjungan balita/ibu balita (persen D/S), terutama di tahun pertama terjadinya pandemi.
Untuk memulihkan kinerja Posyandu paska Pandemi Covid-19, telah dilakukan berbagai upaya dan terobosan oleh para pengelola Posyandu dan stakeholder terkait, termasuk keterlibatan perguruan tinggi. Sebagai bagian dari upaya tersebut, maka Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM Undip) berkerja sama dengan Puskesmas Mranggen 3, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah telah melakukan kegiatan pendampingan kepada kepada Posyandu untuk meningkatkan angka kunjungan balita (persen D/S).
Kegiatan pendampingan Posyandu dikoordinir oleh bagian gizi kesehatan masyarakat FKM Undip, melibatkan 8 mahasiswa semester akhir. Sebelum turun ke lapang mahasiswa terlebih dahulu mengikut pembekalan dan pelatihan. Lokasi kegiatan meliputi tiga desa yang ada di wilayah Puskesmas Mranggen 3, yaitu Desa Banyumeneng, Kebonbatur dan Batursari.
Pelaksanaan pendampingan diawali dengan kegiatan pelatihan “Penyusunan Strategi untuk Peningkatan Kunjungan Balita di Posyandu di Era Pandemi Covid-19” pada tanggal 16 Juni 2022 bertempat di Aula Puskesmas Mranggen 3 dengan 30 peserta perwakilan PKK desa dan bidan desa/tenaga kesehatan pembina Posyandu. Tahapan selanjutnya, di tempat yang sama juga dilakukan kegiatan pelatihan kader, dengan mengundang peserta kader perwakilan dari 83 buah Posyandu yang ada di tiga desa sasaran. Tahapan paska pelatihan adalah kegiatan pendampingan Posyandu di lapang, yang dilakukan dengan cara mahasiswa mengunjungi setiap Poyandu sasaran sesuai jadwal penimbangan rutin bulanan. Proses pendampingan Posyandu ini dilakukan selama dua bulan berturutan. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pelayanan Posyandu, terutama dalam pengukuran antropometri dan juga terjadi peningatan persen D/S. Berkaitan dengan kegiatan ini, kepala UPTD Puskesmas Mranggen 3, dr.Haerudin, sangat menyambut baik Kerjasama dengan FKM Undip dan berharap ke depannya kegiatan serupa dapat dilanjutkan. (Syt)
