Sumowono (2/11/2022) – masalah gizi buruk pada balita masih terus terjadi di Indonesia. Gizi buruk adalah masalah yang krusial karena dampaknya tidak hanya bagi anak saja namun bisa ke berbagai macam sektor. Gizi menjadi indikator pembangunan nasional,  oleh karena itu masalah gizi perlu diwaspadai dan sebisanya mungkin untuk dicegah. Gizi juga termasuk ke dalam poin Sustainable Development Goals (SDGs) yang mana diharapkan negara-negara dapat bebas dari segala macam permasalahan gizi pada tahun 2030. Berhubungan dengan gizi buruk, kader kesehatan memiliki peran penting di masyarakat dan memiliki pengaruh kuat di dalamnya. Sinergi dengan kader dapat menjadi upaya bersama dalam pencegahan dan penanggulangan gizi buruk. Kader dapat membangun trust/kepercayaan di masyarakat. Oleh karena itu, kader kesehatan perlu dibekali dengan keterampilan dan pengetahuan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Diponegoro mengajak para kader di wilayah kerja Puskesmas Sumowono untuk mengikuti pelatihan skining/deteksi dini gizi buruk. Tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader sebagai upaya penanganan gizi buruk pada balita. “Harapannya melalui kegiatan pelatihan ini kader dapat membantu dalam penemuan kasus gizi buruk di wilayah setempat. Nantinya apabila ditemukan kasus gizi buruk pada balita jadi bisa segera ditangani oleh tenaga kesehatan”, kata Naintina Lisnawati S.K.M, M.Gizi Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro.

Kegiatan pelatihan deteksi dini gizi buruk tersebut berlangsung di ruang pertemuan Balai Desa Sumowono. Kegiatan tersebut dihadiri oleh kader kesehatan dan ada beberapa ibu dengan anaknya/balita. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan yang positif dari tenaga kesehatan setempat dengan turut hadir dalam pelatihan tersebut. Deteksi dini gizi buruk dilakukan dengan menggunakan pita lila untuk mengukur lingkar lengan atas balita.

Kegiatan pelatihan diawali dengan pemaparan materi oleh tim pengabdian yaitu Naintina Lisnawati S.K.M, M.Gizi yang merupakan dosen bagian gizi fakultas kesehatan masyarakat universitas diponegoro. Materi yang disampaikan terkait pendahuluan mengenai gizi buruk kemudian dilanjutkan dengan praktik cara pengukuran LiLA yang benar. Dalam kegiatan tersebut kader-kader diberikan pita LiLA untuk menyimak dan melakukan praktik bersama mengukur lingkar lengan balita. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dari peminatan gizi fakultas kesehatan masyarakat universitas diponegoro juga turut berpartisipasi.

“Antusiasme dari kader benar benar nyata adanya, mereka sangat ingin tahu cara skrining gizi buruk ketika dibagikan pita LiLA. Saya yakin dengan kegiatan semacam ini dan dengan sinergi antar pihak dapat membantu menekan kasus gizi buruk”, ujar naintina Lisnawati saat ditemui di balai desa sumowono Kamis lalu (02/11/2022). Kegiatan pelatihan skrining gizi buruk ini sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kader.